IDUL ADHA DAN IBADAH KURBAN

Posted by KIGEDE SURANG On Kamis, 19 November 2009 0 komentar

Kata Idul Adha artinya kembali kepada semangat berkurban. Berbeda dengan Idul Fitri yang artinya kembali kepada fitrah. Bila Idul Fitri berkaitan dengan ibadah Ramadhan, di mana setiap hamba Allah selama Ramadhan benar-benar disucikan sehingga mencapai titik fitrah yang suci, tetapi dalam Idul Adha tidak demikian. Idul Adha lebih berupa kesadaran sejarah akan kehambaan yang dicapai nabi Ibrahim dan nabi Ismail alaihimus salam. Karenanya di hari tersebut ibadah yang paling utama adalah menyembelih kurban sebagai bantuan terhadap orang-orang miskin.


RAHASIA HAJAR ASWAD

Posted by KIGEDE SURANG On 0 komentar

Hajar Aswad adalah “batu hitam” yang terletak di sudut sebelah Tenggara Ka’bah, yaitu sudut darimana Tawaf dimulai. Hajar Aswad merupakan jenis batu ‘RUBY’ yang diturunkan Allah dari surga melalui malaikat Jibril.


ADZAN BERANGKAT HAJI

Posted by KIGEDE SURANG On Minggu, 15 November 2009 0 komentar

Rupanya tidak begitu lazim adzan disuarakan di kala ada seorang yang mau berangkat haji. Akhir-akhir ini yang dilakukan oleh calon jamaah haji ialah pamit sana sini, ke semua sesepuh, para ulama, kiai, dan tokoh masyarakat, kira-kira satu minggu sebelum hari keberangkatan.


Mempertahankan Eksistensi Piranti Lunak Indonesia

Posted by KIGEDE SURANG On 0 komentar

Belakangan ini negeri kita diramaikan oleh perdagangan software berbayar (propetiary software), bahkan razia terhadap pembajak terjadi di sana-sini. Maklum pedagang software terbesar di dunia Bill Gates datang kesini menjajakan software merek Mincrosoft, produknya, bahkan menggratiskan pada para siswa. Tentu saja ini sangat mengkhawatirkan kalangan pengembang piranti lunak sistem operasi terbuka (open sources software-OSS), yang saat ini berkembang pesat.


MEMAKAI CELANA DI BAWAH LUTUT

Posted by KIGEDE SURANG On 0 komentar

Seorang mahasiswa perguruan tinggi di Surabaya mempertanyakan, apakah bila kita memakai celana harus di atas mata kaki atau harus ditinggikan di bawah lutut? Pertanyaan ini disampikannya terkait anjuran sekelompok umat Muslim di Indonesia bagi kaum laki-laki untuk memakai celana yang tinggi, hampir di bawah lutut. Kelompok ini sudah berkembang di kampus-kampus.


TABARUK TIDAK BID'AH

Posted by KIGEDE SURANG On Sabtu, 14 November 2009 0 komentar

Oleh Tb. Ahmad Rivqi Khan

Tabarruk adalah mashdar (asal kata) dari tabarroka, akar kata dari albarokah. Albarokah sendiri berarti: Ziyadatulkhoir al ilahy (tambahan kebaikan dari Tuhan). Lalau diartikan ke bahasa kita mungkin berarti "ngalap barokah" atau mencari keberkahan (mencari kebaikan Tuhan, red). Memang semua tahu bahwa al fail fil haqiqoh hua Allah Subhanahu wata'ala (pelaku sebenarnya adalah Allah), seperti dalam alquran surat al mulk ayat satu: tabarokalladzi biyadihi almulku (maha berkah Allah Subhanahu wata'ala...). Bagaimana kedudukan Tabarruk atau ngalap berkah dalam al quran, hadits dan praktek dalam kehidupan sehari-hari, silahkan disimak artikel berikut ini.


TRADISI NGAPEM

Posted by KIGEDE SURANG On 0 komentar

Tolak Bala Di Bulan Sapar

Kalau ada bulan yang merepotkan orang Cirebon, maka bulan Saparlah namanya. Bulan kedua setelah Sura dalam hitungan kalender Jawa ini diyakini oleh sebagian masyarakat Cirebon sebagai bulan kawinnya para hewan, terutama anjing, makanya orang Cirebon sangat berpantang untuk melangsungkan perkawinan pada bulan ini.


MENGENAL TRADISI ISLAM DI CIREBON

Posted by KIGEDE SURANG On Senin, 09 November 2009 0 komentar

Disamping sebagai Kota Wali, Cirebon dikenal juga sebagai Kota Budaya dan Industri. Disebut Kota Wali karena Cirebon tidak bisa dilepaskan dari seorang figur seorang waliyullah Syaikh Syarif Hidatullah atau lebih dikenal dengan Sunan Gunung jati. Beliau orang yang paling berjasa dalam mengislamkan babad tanah Cirebon dan Pasundan. Adapun disebut Kota Budaya dan Industri, karena Cirebon kaya dengan budaya dan industri: dari mulai budaya harian sampai budaya tahunan yang diwujudkan dalam bentuk ritual atau slametan tertentu dan dari kerajinan khas batik, nasi jambalng, empal gentong, tarling, sampai kepada industri expor rotan dan industri sea food. Semuanya ada di Cirebon.


UPACARA MEMITU

Posted by KIGEDE SURANG On 0 komentar

Salah satu fase kehidupan manusia adalah fase kelahiran. Sebelum sampai pada fase kehalihan didahului dengan adanya kehamilan. Dalam masa kehamilan yang berlangsung selama sembilan bulan, khusus bagi kehamilan pertama, ada bulan-bulan tertentu yang oleh masyarakat dianggap perlu untuk dilakukan upacara. Upacara yang dimaksud adalah Upacara Memitu/Tingkeban. Istilah memitu berasal dari kata mitu atau pitu (bahasa Jawa) yang artinya tujuh. Maksudnya di sini adalah upacara yang dilaksanakan pada masa kehamilan menginjak tujuh (7) bulan.


TERBELAHNYA KEKUASAAN KERATON DI CIREBON

Posted by KIGEDE SURANG On Minggu, 08 November 2009 0 komentar

Terbelahnya kekuasaan keraton di Cirebon berawal dari kisah unik tanpa pertumpahan darah. Pada 1662, Amangkurat I mengundang Panembahan Adiningkusumah datang ke Mataram untuk menghormati dan mempertanggungjawabkan sikapnya terhadap Banten dan juga Mataram.


PEDATI GEDE

Posted by KIGEDE SURANG On 0 komentar

Bila anda pecinta wisata ke dunia antik, barangkali Cirebon salah satu pilihan. Bahkan barang-barang antik peninggalan zaman raja-raja di Cirebon merupakan barang-barang tertua di Jawa. Di Museum Keraton Kasepuhan Cirebon misalnya, bisa dilihat berbagai peralatan perang abad ke-14 dan ke-15 seperti baju antipeluru, meriam, bedil berlidi (penyocok mesiu) dari Mesir, bedil berlubang dua dari Portugis, dan ratusan benda antik lainnya dari Cina, Mesir, dan Thailand yang barangkali hanya ada di museum itu.


KEGAIBAN RITUAL PANJANG JIMAT

Posted by KIGEDE SURANG On 0 komentar

Puncak acara Panjang Jimat (pelal) diselenggarakan di 4 tempat, yaitu Keraton Kasepuhan, Keraton Kanoman, Keraton Kacirebonan dan Kompleks makam Sunan Gunung Jati.


BEBERAPA TOKOH WAYANG

Posted by KIGEDE SURANG On Rabu, 21 Oktober 2009 0 komentar




SRI RAMA
Disebut juga Ramawijaya, Raghawa, Ramabhadra atau Bathara Rama.
Berasal dari Kerajaan Ayodya, putra dari Prabu (Raja) Dasarata dan Dewi Raghu, cucu dari Prabu Banaputra. Pada masa kecil dan remaja dididik tentang keutamaan dan kesaktian oleh Bagawan Wasistha. Karena kepandaian, kesaktian dan kehalusan budinya, Sri Rama mendapat anugrah sebagai titisan Sang Hyang Wisnu yang bertugas memusnahkan angkara murka di muka bumi.
Sri Rama beristerikan Dewi Shinta, setelah memenangkan sayembara menarik Busur Pusaka Kerajaan Mantili (Mithiladiraja). Sri Rama memiliki anak yaitu Kusiya, dan Rama Batlawa.


CERBON INGKANG RUMIYIN

Posted by KIGEDE SURANG On Selasa, 20 Oktober 2009 0 komentar


Gedung Bank Indonesia Cirebon


Kantor De Javasche Bank (DJB) Cabang Cirebon dibuka pada 31 Juli 1866 dan baru beroperasi tanggal 6 Agustus 1866 dengan nama Agentschap van De Javasche Bank te Cheribon. Pembukaan kantor cabang ini berdasarkan surat keputusan Gubernur Jenderal Hindia Belanda No. 63 tanggal 31 Juli 1866. Merupakan kantor cabang kelima. Empat kantor cabang yang telah dibuka terlebih dahulu yaitu: Semarang, Surabaya, Padang, dan Makasar, P.J. Janssens, Notaris di Cirebon ditunjuk sebagai pimpinan Kantor Cabang Cirebon pertama. Setiap tahun, P.J. Janssens memperoleh imbalan 25 % dari laba bersih minimal f 1.200. Dan sebagai komisaris dan wakil komisaris kantor cabang tersebut diangkat J.W. Peter Pemimpin Cabang Factor der Nederlansche Handel Maatschappij (kini menjadi BEII sebelum bergabung dengan Bank Mandiri) dan P. van Waasdjik. Peletakan batu pertama pembangunan gedung Kantor Cabang Cirebon yang terletak di Kampong Tjangkol No.5, dilakukan pada tanggal 21 September 1919 oleh Jan Marianus Gerritzen (anak Direktur M.J. Gerritzen). Perencanaan arsitektur gedung kantor tersebut dilakukan oleh Biro Arsitek F.D. Cuypers & Hulswit. Gedung ini selesai dibangun dan digunakan pada tanggal 22 Maret 1921. Dari catatan sejarah gedung ini dari awal hingga sekarang yang menjadi gedung Bank Indonesia tetap pada lokasi tersebut dan merupakan satu-satunya gedung Kantor Bank Indonesia yang hanya mempunyai satu kubah, sehingga tampak lebih ramping


WAYANG GOLEK CEPAK

Posted by KIGEDE SURANG On 0 komentar

Asal-usul wayang cepak di Cirebon bermula ketika Élang Maganggong, putra Ki Gendeng Slingsingan dari daerah Talaga, berguru agama Islam kepada Suta Jaya Kemit, seorang upas (sama dengan satpam sekarang) di Gebang yang pandai mendalang. Élang Maganggong di kemudian hari menurunkan ilmunya kepada Singgih dan keturunan-keturunan Singgih yang berkedudukan di Desa Sumber, Kecamatan Babakan. Peristiwa inilah yang membuat wayang cepak menyebar ke beberapa wilayah Cirebon bagian Timur seperti Waled, Ciledug, Losari dan Karang Sembung, serta Cirebon bagian Barat yang meliputi daerah Kapetakan dan Arjawinangun.


MUSIK CIREBON, DARI TRADISI HINGGA POP

Posted by KIGEDE SURANG On Rabu, 14 Oktober 2009 0 komentar

MUSIK yang hanya digelar setahun sekali pada awal Rabiul Awal ini dikenal dengan nama "gong sekati". Satu rentetan musik yang terdiri atas gamelan Jawa (Cirebon) yang hanya ada di Keraton Kanoman. "Gong sekati" merupakan ucapan lidah lokal Cirebon yang berarti gong syahadatain. Istilah sekaten juga ada di Keraton Yogya dan Surakarta yang digelar pada saat Grebeg Mulud. Lagunya sederhana "Bango Butak" yang mirip iringan gamelan renteng penyambut tamu agung.


SEJARAH SINGKAT KABUPATEN CIREBON

Posted by KIGEDE SURANG On Selasa, 13 Oktober 2009 0 komentar

Mengawali cerita sejarah ini sebagai Purwadaksina, Purwa Kawitan Daksina Kawekasan, tersebutlah kerajaan besar di kawasan barat pulau Jawa PAKUAN PAJAJARAN yang Gemah Ripah Repeh Rapih Loh Jinawi..................................


SINTREN

Posted by KIGEDE SURANG On Senin, 12 Oktober 2009 0 komentar

Pernah mendengar kesenian sintren? Kesenian sintren adalah salah satu kesenian rakyat pesisir, tepatnya di sekitar jalur pantura (Pantai Utara) antara Indramayu dan Cirebon. Kesenian ini konon semula mulai dikenal pada awal tahun 1940-an, nama sintren sendiri tidak jelas berasal dari mana, namun katanya sintren adalah nama penari yang masih gadis yang menjadi staring dalam pertunjukan ini.


SEJARAH BATIK MEGAMENDUNG

Posted by KIGEDE SURANG On 0 komentar

Sejarah Batik Megamendung

Sebagai suatu karya seni, megamendung identik dan bahkan menjadi ikon batik pesisiran Cirebon. Batik ini memiliki kekhasan yang tidak dijumpai di daerah-daerah pesisir penghasil batik lain di utara Jawa seperti Indramayu, Pekalongan, maupun Lasem.


SASTRA CERBON

Posted by KIGEDE SURANG On Minggu, 11 Oktober 2009 0 komentar



A S M A R A DA N A

Warnanen wong Pakungwati
Panembahan Girilaya
naban tahun sesebane
hing ngarsa Sunan Mataram
naban mangkati ngetan
wulan sapar layen rawuh
tanggal ping nem Rabiulawal.


PELATIHAN OPEN SOURCE SYSTEM NUSANTARA 3

Posted by KIGEDE SURANG On 1 komentar

Pada hari ini, Kamis 8 Oktober 2009, telah dibuka pelatihan tentang Open Source Software (OSS) sekaligus Training for Trainers. Pelatihan yang bertempat di Aula Bappeda Kabupaten Cirebon ini diselenggrakan atas kerjasama Kementerian Negara Riset dan Teknologi dengan Pemerintah Daerah setempat. Pelatihan ini sendiri dilangsungkan dalam rangka mendukung implementasi surat edaran Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara No.SE/01/M.PAN/3/2009 tentang Pemanfaatan Perangkat Lunak Legal dan Open Source Software.


Awood. Diberdayakan oleh Blogger.

Pages

Blogger Tricks

Your embed code here!