BEBERAPA TOKOH WAYANG

Posted by KIGEDE SURANG On Rabu, 21 Oktober 2009 0 komentar



SRI RAMA
Disebut juga Ramawijaya, Raghawa, Ramabhadra atau Bathara Rama.
Berasal dari Kerajaan Ayodya, putra dari Prabu (Raja) Dasarata dan Dewi Raghu, cucu dari Prabu Banaputra. Pada masa kecil dan remaja dididik tentang keutamaan dan kesaktian oleh Bagawan Wasistha. Karena kepandaian, kesaktian dan kehalusan budinya, Sri Rama mendapat anugrah sebagai titisan Sang Hyang Wisnu yang bertugas memusnahkan angkara murka di muka bumi.
Sri Rama beristerikan Dewi Shinta, setelah memenangkan sayembara menarik Busur Pusaka Kerajaan Mantili (Mithiladiraja). Sri Rama memiliki anak yaitu Kusiya, dan Rama Batlawa.

DEWI SHINTA
Sering juga disebut sebagai Sintadewi, Rakyan Sinta, Janaki, atau Maithali.
Putri dari Mantili ini berayahkan Prabu Janaka. Merupakan titisan dari bidadari kayangan Dewi Sri Widowati. Menjadi permasuri Sri Rama, raja Ayodya. Memiliki sifat setia dan berbakti kepada suami. Hal ini dibuktikan ketika Dewi Shinta diculik oleh Rahwana, dia dapat mempertahankan kesuciannya. Pada saat kesuciannya diuji oleh Sri Rama dengan cara dibakar, Shinta dapat selamat dari kobaran api.
DASAMUKA
Disebut juga Rahwana, Rawana, Dasawadana, Dasanana, Dasawaktra, Dasasirsa, Wingsatibahu, Dasasya.
Bermukim di Alengka (Ngalengkadiraja). Merupakan putra dari Bagawan Wiswara dan Dewi Sukesi.
Dasamuka menjadi Raja di Alengka menggantikan sang kakek bernama Prabu Sumali. Memiliki Patih (Perdana Menteri) bernama Prahastha.
Berpermaisurikan Dewi Tari, dan memiliki putra mahkota bernama Indrajit (Megananda). Anak-anaknya yang lain diantaranya : Trisirah, Trikaya, Trinetra, Dewantaka, Dewatumut, Pratalamaryam.
Dasamuka memiliki ajian Pancasona yang membuatnya dapat hidup kembali bila menyentuh tanah setiap kali musuh mengalahkannya. Dasamuka memilik sifat angkara, senang menganiaya, tidak mau kalah, dan semua keinginannya harus terlaksana.
Dalam hidupnya Dasamuka memiliki obsesi untuk mempersunting Titisan dari Dewi Sri Widowati, yang antara lain menitis pada Dewi Shinta.

PRABU JANAKA
Prabu Janaka merupakan raja Kerajaan Mantili. Putra dari Prabu Danupati dan cucu dari Prabu Danuja. Memiliki putri Dewi Shinta. Menurut cerita, Prabu Janaka mendapatkan putri Dewi Shinta ketika sedang melakukan samadi. Shinta kecil (bayi) didapatkannya sedang hanyut di sungai pada suatu wadah. Sang bayi kemudian diangkatnya sebagai anak.
DURSASANA
Disebut juga Dussasana, bermukim di Kesatrian Banjarjumput. Merupakan anggota keluarga Kurawa, adik dari Prabu Duryudana.
Memiliki sifat yang kurang terpuji, seperti sombong, tidak berpikir panjang, rakus, dan tidak bertanggungjawab. Pada masa kecilnya dididik oleh Durna bersama anggota Kurawa yang lain. Pada perang Bharatayudha, Dursasana mati di tangan Bimasena (Werkudara), dan darahnya diambil untuk diberikan kepada Drupadi untuk menggenapi sumpah Drupadi. Drupadi yang pernah diperlakukan tidak senonoh oleh Dursasana bersumpah untuk tidak mengikat rambutnya sebelum membasuh rambutnya dengan darah Dursasana.
ASWATAMA
Merupakan putra kesayangan seorang Pendeta terkenal bernama Pendeta Durna dari ibu bernama Dewi Wilutama, bidadari kayangan yang saat itu berwujud kuda terbang. Aswatama lahir ke dunia setelah Durna (saat itu bernama Bambang Kumbayana) melakukan perjalanan dari Negeri Atasangin menuju Pancala dengan menaiki Kuda Terbang. Aswatama ini menjadi teman keluarga Kurawa setelah sang ayah menjadi Pendeta di Padepokan Sokalima sebagai guru Keluarga Kurawa.

PETRUK
Disebut juga Kanthongbolong, Surogendilo, Dawala, Jeglongjaya, atau Ronggongjiwan.
Bermukim di Pecukpeculikan. Termasuk Keluarga Punakawan, anak dari Ki Lurah Semar, adik dari Nala Gareng. Memiliki pusaka bernama Klithing (lonceng) Wasiat. Memiliki sifat setia, suka prihatin, rajin, humoris, tangkas, dan bijaksana.

UTARA
Memiliki julukan Bhuminjaya, berasal dari Kerajaan Wiratha. Putra dari Prabu Matswapati dan Dewi Rekathawati. Bersaudarakan Wratsangka, Raden Seta, Satanika dan Dewi Utari.
Dalam Perang Bharatayudha Raden Utara ini gugur dalam pertempuran yang tidak seimbang melawan Prabu Salya.





0 komentar to BEBERAPA TOKOH WAYANG

Awood. Diberdayakan oleh Blogger.

Pages

Blogger Tricks

Your embed code here!